Kamis, 26 Mei 2011

Lagu-Lagu Sera Terbaru

Cinta Dan Benci (OM Sera)





CHAIYYA - CHAIYYA OM. SERA





CINTA FARHAT OM. SERA





DISAAT AKU MENCINTAIMU ( DADALI ) OM. SERA





JAMBU ( JANJIMU BUSUK ) OM .SERA





LET_S HAVE FUN TOGETHER OM. SERA





NGAMEN 2 OM. SERA





MENDAMBA OM. SERA





NEW OBRAL CINTA OM. SERA





TAK RELA OM. SERA





TAK SEINDAH MALAM KEMARIN OM. SERA





TAK SETIA OM. SERA

Rabu, 11 Mei 2011

Anak Jalanan

Adanya Artikel Ini supaya orang orang yang mampu bisa sadar dan membantu mereka orang miskin seperti: fakir miskin, yatim piatu, anak jalanan, pengamen dll tentang orang yang tiada daya upaya untuk hidup…..Pernahkan terlintas di pikiran Anda, Lebih hebat manakah kita dengan anak jalanan / pengamen? Apakah kita yang lebih hebat? Bagi Anda yang menjawab demikian Anda SALAH BESAR …tahukah apa yang membuat comment kita tersebut salah?.



Mungkin bila kita melihat orang jalanan / pengamen yang selalu yang ada di benak kita adalah anak kita yang kotor, kumuh, dan nakal. Memang semua itu benar, tapi ada suatu hal yang lebih berharga di balik semua itu. Anak jalanan /pengamen mempunyai suatu keistimewaan yang tidak kita miliki. Apa keistimewaannya? Tiap hari mereka mampu melawan kekejaman kehidupan hanya untuk 1 tujuan yaitu mencari uang untuk hidup 1 hari. walaupun yang didapat sedikit namun mereka tetap bersyukur dan tak mengenal kata “putus asa” untuk kembali berjuang pada hari-hari selanjutnya. Namun bagaimana dengan kita? Kita tidak tiap hari merasakan kekejaman dunia, hanya pada waktu tertentu saja namun lebih parahnya kita selalu gampang berputus asa bila mengalami kegagalan dan yang lebih parahnya lagi kita tidak pernah mensyukuri apa yang kita punyai saat ini. Sekarang lebih hebat manakah ?kita atau anak jalanan?

Anak jalanan pada umumnya adalah kaum muda yang sebenarnya adalah aset negara yang berharga. Sebagai modal kekuatan bangsa kaum muda ini harus disiapkan sedini mungkin dan ini menjadi tugas orang dewasa. Penyiapan-penyiapan yang terpenting adalah usaha agar mereka bisa melalui masa transisinya menuju dewasa. Di sinilah terlihat adanya perbedaan yang jelas antara penyiapan masa muda dengan masa dewasa. Pada hakikatnya masyarakat telah menempatkan anak-anak sepenuhnya di bawah kontrol orang tua. Para orang tuapun memiliki kekhawatiran jika masa transisi anak-anak mereka menjadi masa yang kritis sehingga berakibat kurang baik. Kekhawatiran itulah yang kini tidak hanya sebagai sebuah ketakutan tetapi sudah menjadi bukti dalam kehidupan masyarakat ketika ini dan di antaranya adalah kehidupan anak jalanan.


Persoalannya yang terpenting bukanlah mencari kesalahan siapa yang menyebabkan semua ini terjadi. Agaknya terlalu dini untuk menyalahkan siapa-siapa dalam hal ini, sebab masalah anak jalanan merupakan hal yang rumit dan beraneka ragam. Bisa saja latar belakang kehadiran mereka di kota ini bukanlah karena kekeliruan orang tua dan keras kepalanya sang anak. Tetapi bisa saja karena korban dari perjalanan sejarah yang tidak adil. Kisah anak jalanan yang terpaksa harus hidup menderita di jalanan karena tanah dan rumahnya dicaplok oleh penguasa dan pengusaha; merupakan contoh ketidakadilan itu. Dengan kekalahan itu akhirnya keluarga ini harus mengalami sejarah yang pahit, sehingga satu diantara mereka harus hidup menderita di jalanan. Di sini terlihat kekejaman penguasa dan pengusaha yang menjadikan mereka harus hidup menderita di jalanan.




Diakui atau tidak, kehidupan anak jalanan sudah menunjukkan keberadaannya sendiri di tengah hiruk pikuknya Kota Medan ini. Orang mau terima atau tidak yang pasti anak jalanan sudah menjadi suatu bagian dari sebuah kebudayaan yang mapan di kota ini. Berbagai macam respon terhadap kehidupan anak jalanan ini pun sudah menjadi reaksi soiologis dan kukltural baik secara negatif, positif, ataupun netral. Dan yang paling sering muncul adalah reaksi negatif. Anak jalanan telah meninggalkan masa lalunya di rumah dan kini mereka berada di jalanan. Mereka sebenarnya ingin diakui eksisensinya, walaupun mereka harus berhadapan dengan sanksi sebagai pelanggar hukum dan pandangan negatif sebagai sampah masyarakat.

Namun harus disadari, tindakan dan perilaku sosial dan budaya mereka hanyalah untuk mempertahankan diri dan mendapatkan pengakuan sehingga mereka menentang kultur dominan dan memperkuat solidaritas mereka. Pola kejiwaan yang terlihat dalam diri mereka adalah sikap tidak peduli (cuek) menghadapi kehidupan sehari-hari sebagai upaya agar eksistensi mereka diakui melalui penciptaan kultur-kultur baru dengan makna yang lebih spesifik. Gaya kehidupan inilah yang merupakan sebagai sebuah subkultur yang khas dari sebuah kehidupan anak jalanan. Bagi anak jalanan, jalanan merupakan arena untuk menciptakan satu organisasi sosial, akumulasi pengetahuan dan rumusan strategi bagi keberadaaan mereka. Di sisi lain anak jalan berupaya melakukan penghindaran atau melawan pengontrolan dari pihak lain, sehingga jalan raya bukanlah sekedar tempat untuk bertahan hidup tetapi untuk mempertahankan harga diri dan kemuliaan kemanusiaan mereka.
Apapun alasannya anak jalanan telah meninggalkan rumah dan menghidupi dirinya di jalanan atau bahkan menetap tinggal di jalanan. Dalam kehidupan anak jalanan terdapat dua fenomena sosial yaitu anak jalanan yang hanya bekerja di jalan dan anak jalanan yang memang hidup di jalan. Anak yang bekerja di jalan (misalnya penjual rokok, pengamen, penjual koran, penjual air minum dan lainnya) jauh lebih beruntung ketimbang anak jalanan yang hidup di jalan. Mereka memiliki tempat tinggal dan menjadikan jalanan hanya ebagai tempat berusaha. Sedangkan anak jalanan yang hidup di jalan menumpukan kehidupannya pada jalanan itu. Mereka memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap jalanan. Sedihnya dalam situasi dan kondisi yang demikian mereka juga harus menghadapi dishamoni, tindakan ilegal untuk mempertahankan hidup.


Mereka menentang permintaan orang dewasa sebagai bagian dari indentitas diri untuk menolak anggapan bahwa mereka hanyalah anak kecil. Di dalam kehidupan jalanan yang liar, proteksi terhadap diri mereka seringkali rapuh oleh hal-hal yang terkadang ringan dan iseng. Menentukan jalan hidup yang sendiri sering membuat mereka tidak memiliki tempat untuk berbagai rasa. Dalam kekecewaan itulah tidak jarang terjadi pelarian ke titik negatif yang dirasakan bisa menghilangkan kekalutan. Jerumusan inilah yang mengikat anak jalanan akan menjadi korban sepanjang umurnya. Bahkan dalam situasi yang demikian mereka masih mengalami berbagai tekanan yang datang dari orang-orang yang ingin mengeruk keuntungan. Dalam tekanan itu pula mereka harus bekerja dalam jam kerja yang cukup panjang tanpa batas waktu.

Keadaan ini telah menempatkan mereka sebagai sampah masyarakat akibat pandangan yang negatif. Bahkan secara hukum keberadaan mereka sering dibenturkan dengan pasal Ðpasal hukum yang berlaku. Betapa tidak mereka menghilangkan rasa malu dengan cara mabuk untuk memenuhi kebutuhan di tumpukan sampah, mengemis, ataupun melakukan pekerjaan yang berat dan di luar batas malu. Selain sebagai strategi ekonomi, mabuk itu akhirnya menimbulkan sikap tidak peduli dengan aturan hukum. Jadi dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya mereka mengalami tekanan batin yang luar biasa dan merasa tidak pernah merasa nyaman dan aman. Setidaknya dari sebuah keterpaksaan mereka telah meresapi makna sebuah kehidupan yang sesungguhnya. Walaupun kehidupan anak jalanan tidak memiliki kekuatan besar, namun hal itu adalah ekspresi dirinya dan reaksi terhadap kultur dominan masyarakat. Kalau mau jujur dapat dikatakan, keadaan yang mereka alami sebenarnya akibat dari perilaku orang dewasa.

Kontrol atas diri mereka yang berlebihan sehingga ekspresi kebebasan dan kreatifitas mereka terbatas sampai dengan tindakan ketidakadilan orang dewasa di rumah, di masyarakat, di sekolah, di kantor, di pemerintahan, dan di luar ruas jalanan itu luar jalanan telah menimbulkan kekecewaan pada diri mereka. Akhirnya mereka menjadikan jalanan sebagai ajang pemberdayaan diri dan penaklukan terhadap tindakan orang dewasa di. Anak-anak jalanan memilih kehidupan jalanan sebagai jalan keluar dari frustrasi sosial. Memang kehidupan anak jalanan ini merupakan sumber terciptanya sub-kultur baru anak muda perkotaan, tetapi keadaan ini tetap akan menempatkan anak jalanan di pinggir bahkan di luar tatanan sosial masyarakat yang dalam banyak hal selalu diabaikan oleh orang dewasa.

Senin, 18 April 2011

Madu Bisa Tangkal Bakteri Ganas



Sebuah penelitian di Selandia baru menunjukkan, madu Manuka disebutkan efektif membunuh tiga jenis bakteri yang biasa menginfeksi saat tubuh terluka, termasuk antara lain kuman super Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

Madu manuka adalah sejenis madu yang diproduksi lebah penghuni pohon manuka di Selandia Baru. Para ahli telah mengenal jenis madu ini sejak lama karena juga sering digunakan dalam produk-produk penyembuh luka modern.

Tim penelitian yang dipimpin oleh Profesor Rose Cooper, dari University of Wales Institute Cardiff (UWIC), menemukan fakta madu manuka mencegah perlekatan bakteri ke jaringan, suatu langkah penting dalam proses infeksi.

"Mencegah ikatan juga dapat menghambat pembentukan biofilm, yang dapat melindungi bakteri dari antibiotik dan membiarkan mereka menimbulkan infeksi secara terus menerus," kata Cooper, seperti yang dilansir Daily Mail.

Studi lainnya yang dilakukan Cooper menunjukkan, madu manuka membuat MRSA menjadi lebih sensitif terhadap antibiotik seperti oksasilin atau secara efektif membalikkan resistensi antibiotik.

"Ini mengindikasikan bahwa antibiotika saat ini mungkin akan lebih efektif mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri resisten jika dikombinasikan dengan madu manuka," jelasnya.

Masih berdasarkan pendapat Cooper, penelitian dapat meningkatkan penggunaan madu klinis karena para dokter kini tengah dihadapkan pada masalah kian meningkatnya kasus resistensi obat.

"Kita perlu cara-cara inovatif dan efektif untuk mengontrol infeksi luka yang tidak mungkin untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan resistensi anti mikroba."

"Ini akan membantu mengurangi penularan bakteri resisten antibiotik dari luka untuk pasien rentan," pungkar Cooper.

Selasa, 12 April 2011

Briptu Norman Rekaman Lima Lagu Farhat Abbas

Semenjak aksinya melakukan lipsync lagu “Chaiya Chaiya” di situs YouTube ditonton puluhan ribu orang, nama Brigadir Polisi Satu Norman Kamaru (25) melambung tajam. Seantero Indonesia — bahkan beberapa negara Asia Tenggara — mengenalnya.

Tak kurang, Markas Besar Kepolisian RI sampai memanggil personel Brigade Mobil di Gorontalo ini ke Jakarta, Jumat (8/4) lalu. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Anton Bahrul Alam mengatakan, Norman dipanggil untuk diberi apresiasi atas penampilannya di YouTube itu.

Sehari sebelumnya, pemuda pemalu itu mampir syuting dalam acara “Bukan Empat Mata” di Trans 7 dan sebuah acara dangdut di MNC TV.

Yang menarik, Briptu Norman rupanya juga sempat masuk dapur rekaman selama di Jakarta. Ia digandeng sebuah perusahaan rekaman milik Farhat Abbas — yang lebih dikenal sebagai pengacara.

Ketika dihubungi Yahoo! Indonesia, Senin (11/4), Farhat Abbas mengatakan, rekaman perdana itu dilakukan pekan lalu. “Pas yang bersangkutan di Jakarta.”

Tak tanggung-tanggung, Briptu Norman menyanyikan lima lagu karangan Farhat. “Salah satunya berjudul ‘Cinta Farhat’. Video klipnya juga sudah dibuat, cek saja di YouTube,” kata suami penyanyi Nia Daniati itu percaya diri.
Farhat tak membantah alasannya menggaet Briptu Norman adalah karena popularitas Norman yang meroket berkat penampilan lipsync “Chaiya Chaiya” di YouTube. Namun, di samping itu, faktor suara juga menentukan. “Suaranya memang bagus, dia juga bisa menari.”

Pengacara yang bersuara lantang soal kasus video porno yang melibatkan Luna Maya dan Ariel Peterpan ini menambahkan, ia berencana menjadikan Briptu Norman Kamaro sebagai duta seni dari Korps Brimob. “Kebetulan pas momennya,” kata Farhat menutup pembicaraan.


Senin, 11 April 2011

Benua Afrika Retak dan Akan Terbelah?




Celah sepanjang 55 kilometer di gurun Ethiopia diperkirakan akan berkembang menjadi samudra baru. Celah selebar 6 meter di beberapa titik tersebut mulai terbuka tahun 2005, dan sejumlah ahli geologi yakin itu akan menjadi cikal bakal samudra baru.
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan tim peneliti internasional dan dilaporkan dalam jurnal Geophysical Research Letters, terungkap bahwa proses terbentuknya celah itu serupa dengan yang terjadi di dasar samudra. Aktivitas yang sama saat ini juga terjadi di Laut Merah.

Menggunakan kumpulan data seismik dari 2005, para peneliti mencoba merekonstruksi peristiwa itu untuk menunjukkan bahwa celah itu terbuka sepanjang 55 kilometer hanya dalam waktu beberapa hari. Mulanya, Dabbahu, yang merupakan gunung berapi di ujung utara celah, meletus, lalu aliran magma mendorong melalui tengah-tengah celah dan mulai membuka retakan di kedua arah.

"Kita tahu bahwa pegunungan dasar laut muncul akibat desakan magma seperti ini, tapi kita tak pernah tahu bahwa desakan magma bisa membuatnya terpecah seperti ini," kata Cindy Ebinger, Profesor Ilmu Bumi dan Lingkungan Hidup di Universitas Rochester.

Hal itu menunjukkan bahwa gunung berapi aktif di sepanjang tepi lempeng tektonik samudra bisa tiba-tiba pecah dalam bagian yang luas, dan bukan dalam bagian kecil-kecil seperti yang diyakini selama ini. Peristiwa retakan yang datang tiba-tiba di daratan akan lebih berbahaya bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya,” ucap Ebinger.

Lempengan Afrika dan Arab yang bertemu di padang terpencil Afar Ethiopia Utara kini mulai merekah akibat proses itu dengan laju kurang dari 1 inci per tahun selama 30 juta tahun terakhir. Celah ini membentuk depresi Afar sepanjang 300 km hingga Laut Merah.

Melalui jalur itu, Laut Merah diperkirakan akan mengalir ke rekahan Ethiopia dan membentuk laut baru sekitar sejuta tahun mendatang. Laut baru itu akan menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden, serta Laut Arab antara Yaman di Jazirah Arab dan Somalia di Afrika Timur.

Gabung